|

Perbedaan Earning dengan Staking

Earning dan staking adalah dua cara untuk menghasilkan pendapatan pasif di kripto, tetapi keduanya bekerja secara berbeda dalam hal bagaimana mendapatkan reward dan risiko yang dihadapi. Mengapa Earning dan Staking sering dianggap sama?

  • Fokus pada passive income : Baik Earning dan Staking menjanjikan Passive income, namun tidak membedakan darimana income tersebut berasal.
  • Platform kripto sering mempromosikan earning dan staking dalam kanal yang sama ”earn” untuk memikat pelanggan untuk meningkatkan aset mereka.
  1. Earning

Menghasilkan uang dengan meminjamkan aset kripto ke decentralized exchange dengan imbalan bunga, aktivitas ini dikenal dengan yield farming dan lending. Bagaimana cara kerjanya? Lending: meminjamkan kripto anda di platform seperti BlockFi, Aave, atau Compound, dan mendapatkan bunga dari peminjam, sedangkan yield farming  anda menyediakan likuiditas ke DEX seperti Uniswap atau PancakeSwap. Platform tersebut membutuhkan likuiditas agar pengguna dapat berdagang, dan sebagai imbalannya, mereka memberi sebagian dari biaya transaksi atau imbalan lainnya.

  • Staking

Staking adalah mengunci aset kripto di wallet untuk mendukung operasi jaringan blockchain (jaringan Proof of Stake) kemudian mendapatkan imbalan, mirip dengan bunga.

  • Perbedaan Utama
FeatureEarningStaking
Sumber PendapatanBunga atau fee berasal dari lendingReward dari jaringan
Tipe BlockcahinBisa di semua jenis kriptoUmumnya pada Proof of Stake Blockchain
FlexibilitasLebih flexibelAda Lock-up period
RewardBervariasi di setiap platformFixed or semi fixed
  • Risk

Staking pada umumnya lebih diterima dan dianggap lebih aman karena risikonya lebih rendah dan selaras dengan peran kripto sebagai komoditi, sedangkan earning umumnya lebih dianggap berisiko karena ada risiko finansial didalamnya karena terkait dengan aktivitas lending.

Aspek RisikoEarningStaking
Volatilitas HargaTinggi: Jika harga aset menurun tajam, Anda bisa mengalami kerugian besar meski tetap mendapatkan bunga.Menengah: Risiko kerugian saat harga turun karena aset terkunci selama periode staking.
Impermanent LossAda: Terutama di yield farming karena perubahan harga antara dua aset di dalam liquidity pool.Tidak ada: Staking biasanya tidak terpengaruh impermanent loss.
Smart Contract RiskTinggi: DeFi bergantung pada smart contract yang bisa rentan terhadap peretasan.Ada: Terutama untuk staking di DeFi, tapi risikonya lebih rendah dibandingkan yield farming.
Risiko PlatformTinggi: Platform lending dan yield farming bisa berisiko jika terjadi kegagalan atau peretasan.Menengah: Risiko lebih rendah jika menggunakan validator atau platform yang terpercaya.
   

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *